Viewers

Selasa, 03 Desember 2013

Perbedaan antara RAM dengan ROM

PERBEDAAN & FUNGSI RAM dengan ROM - Dalam dunia komputer kita sering mendengar tentang ROM dan RAM. Mungkin dari sebagian kita sudah paham apa perbedaan ROM dengan Ram, tetapi pasti ada juga dari kita yang kurang paham tentang istilah ini. Dalam dunia komputer memang banyak sekali istilah-istilah yang asing menurut kita. Kadang kita yang sudah lama berada lingkungan komputer, maksutnya keseharian kita selalu dengan komputer, ada istilah-istilah yang tidak kita ketahui maksudnya.

Sebagai pengguna komputer, Istilah-istilah program atau sistim kerja komputer kadang tidak begitu kita pikirkan. Kita sebagai pengguna hanya tau bagaimana caranya menggunaka komputer. Mungkin untuk internet, grafis, atau untuk mengelola dokumen di kantor. Tetapi tak ada salahnya juga kita tau istilah-istilah asing pada dunia komputer. Bagi para teknisi komputer, hal-hal ini tentu bukan istilah asing, karena mereka pasti di tuntut untuk mengerti dan mempelajari tentang perangkat komputer dan sistim kerjanya.
Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.
  • ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti Musik, Film, Gambar dan file lainnya.
  • RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara maksimal.
Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan sebagainya. Sedangkan RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah program yang dibuka pada komputer tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
  1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.
  2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).
  3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data, jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati (off).
  4. ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Maaf nih dikala masih banyak kesalahan... namanya juga masih belajar...

Senin, 16 September 2013

Memahami Cara Kerja NOKEN AS

Memahami Cara Kerja NOKEN AS

Beberapa dari kita, memahami cara noken as terasa seperti kehidupan pernikahan – kita memahami konsepnya tetapi sulit secara pasti bagaimana membuatnya bekerja sesuai kehendak kita. Sebagai contoh, mengapa durasi noken as selalu diukur dalam derajat kruk as? Dan kenapa kita mengukur durasi setelah lift noken as  1mm? Apa hubungan derajat pemisah antar puncak noken as (Lobe Separation Angle –LSA) dengan performa yang dihasilkan mesin? Dan kenapa memajukan bukaan noken as lebih menguntungkan Torsi di putaran bawah?
Sains dibalik desain sebuah noken as sudah berkembang jauh mengikuti perkembangan dunia balap, oleh karenanya sebagai seorang Tuner kita harus memahami spesifikasi mesin dari pabrikan dan mengapa mereka mendesain camshaft sebegitu rupa. Sehingga nantinya kita mampu mengetahui spesifikasi cam yang tepat untuk paket mesin tertentu. Ilmu pengetahuan lah yang mengontrol setiap bagian dari desain camshaft mu, serta pemahaman mengapa bentuk noken as yang berbeda akan bekerja sangat baik sesuai yang kamu inginkan.
DESAIN LOBE (bubungan noken as)
Suatu bubungan dari sebuah cam, untuk tiap klep, memiliki banyak variable. Cam lobe bukan hanya mengatur lift dan kapan membuka atau menutup, tapi juga speed, akselerasi, overlap, dan bahkan sanggup mengontrol seberapa banyak tekanan kompresi di ruang bakar yang diatur dari kecepatan noken as. Beberapa bagian dari desain lobe sebuah cam sangat penting diperhatikan untuk memperoleh ini semua.
BASE CIRCLE (Lingkar Dasar) adalah istilah untuk sisi berlawanan dari bubungan noken as. Ketika rocker arm menempel pada base circle cam, klep seharusnya tetap tertutup. Ukuran dari Base circle mempengaruhi lift cam. Semakin kecil base circle memungkinkan lift lebih tinggi, tapi hal ini juga rawan menjadikan noken as “lentur” dan timing menjadi melompat.
RAMPS adalah bagian dari lobe dimana lifter bergerak naik atau berakhir menutup. Setiap lobe memiliki dua area Ramp, opening dan closing. Pada racing camshaft, bentuk kurva area ramp, memiliki kecepatan dan akselerasi tinggi.
Bentuk lobe yang asimetris berarti memiliki kurva opening dan closing ramp yang tidak sama. Bertujuan memaksimalkan kecepatan klep dan kontrol, rocker arm diangkat dengan cara berbeda dengan proses menutupnya. Contoh, dalam aplikasi balap, umumnya akselerasi klep dibuka secepat mungkin, tapi kecepatan bukaan klep dilambatkan secara drastis saat mendekati puncak lift untuk mencegah Floating. Sedangkan pada sisi menutup, klep harus diturunkan dengan lembut untuk menjaga daya tahan daun klep. Cam dengan desain asimetris memungkinkan hal ini.
NOSE adalah area dimana klep terbuka secara penuh. Titik tertinggi lift disebut Lobe Centerline (Garis tengah lobe). Intake centerline diukur pada derajat kruk As setelah Titik Mati Atas (TMA) piston. Exhaust centerline ditunjukan oleh angka derajat posisi kruk As sebelum TMA. Kebetulan, posisi noken as selalu diukur dengan durasi relativitas derajat Kruk As karena ini semua menggambarkan dimana posisi piston serta siklus apa piston sedang bekerja (Hisap, Kompresi, Tenaga, atau Buang) inilah patokan awal desain cam.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Colgate Coupons